Takjil Jalan Kalimantan Jember





Sepanjang jalan kalimantan dalam momentum bulan puasa di sore hari saya melihat pemandangan yang mengagumkan karena samping kanan dan kiri jalan ramai dengan aneka takjil, mulai dari es blewah, kolak, pentol bakar dan wisata kuliner lainya.

Ramadan bagi mahasiswa-mahasiswa tinting di Jember merupakan bulan untuk mengisi waktu senggang sambil meraut pundi-pundi rupiah menuju persiapan diskon besar-besaran. Bagi mahasiswa semester skripsi Jember merupakan kota mati. Hehehe

Deru sepeda motor dan mobil hilir mudik menyesaki jalan kalimantan dengan irama klakson melengking membuat suasana jalan kalimantan semakin hidup, tak jarang juga ada acara musik dari kawan-kawan mahasiswa kesenian dengan alunan nada senja sambil menunggu adzan maggrib tiba.

Pilihan pertama untuk berburu takjil bersama adek pacar, untuk yang jomloh jangan pernah merasa sendirian sebab jomblo adalah keniscayaan. Hari ramadan harinya para jomblo untuk menyeleksi mbak hijab modis syar'i dan mbak-mbak Shorthair jalan kalimantan.

Jalan kalimantan selain menjadi jalan takjil juga menjadi jalan kontestasi kecantikan muda-mudi dengan cara mereka masing-masing, ada yang pamer alis clurit ala mbak Isyana Sarasvati , pamer hijab kekinian ala mbak Laudya Cynthia Bella, pamer lisptik warna merah agak kegelapan sampai pamer rambut shorthair terkece masa kini.

Mari ngabuburit di jalan kalimantan sambil menunggu senja tiba lalu kita berbuka dengan yang manis-manis ala takjil jalan kalimantan sambil kita bersenda gurau, suap-suapan dan sesekali bermanja padaku seperti bulan puasa sebelum-sebelumnya. Demikianlah serba-serbi takjil jalan kalimantan.

Jember adalah kota kenangan...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mastodon dan Burung Kondor Karya: WS Rendra

Aku Si Binatang Jalang Tapi Bukan Chairil