TERAS: MEMENTASKAN NASKAH MdBK Karya W.S RENDRA




JEMBER, Minggu 08/ Oktober/ 2017. PMII Rayon Fakultas Ilmu Budaya UNEJ menggelar semarak budaya part #3 yang bertajuk teater raya berhasil mementasan naskah drama Mastodon dan Burung Kondor "MdBK" Karya W.S Rendra yang disutradarai oleh Riatiningsi di Gedung Baladika NU Jember.

Teater Raya di sambut oleh pementasan 4 Teater pelajar yaitu, Teater Hitam Putih, Teater Karpet Merah, Teater Terkesima, dan Teater Terapi sebagai pembuka pementasan Mastodon dan Burung Kondor "MdBK". Sebagai langkah apresiasi terhadap pelajar yang masih bergerak di ranah kebudayaan.

Teater Rayon Sastra "Teras"  sebagai sayap kiri dari PMII Rayon Fakultas Ilmu Budaya UNEJ mengangkat naskah Mastodon dan Burung Kondor berangkat dari kegelisahan melihat percaturan politik republik ini yang mulai mengarah pada pergerakan rezim Orde Baru dengan selogan pembangunannya dan tetap membiarkan problem kemanusiaan menjamur tanpa solusi yang fundamental. Kami mulai merasa rezim hari ini hampir menyerupai gaya pemerintahan Orde Baru. Banyak hal yang membuat kami berpendapat demikian, seperti munculnya UU Ormas yang menuai kontrofersi karena uu tersebut  dianggap sebagai bom waktu, Anjuran Nonton Film G 30S/ PKI yang secara tinjauan akademik sudah terbantahkan kredibilitasnya. Kami menggap pemutaran kembali film tersebut hanya akan menimbulkan keresahan di dalam masarakat, mengingat persoalan kemanusianan tersebut belum terselesaikan sampai hari ini. pengulangan doktrin masal gaya Orde Baru ini sangat efektif di hadapan masyarakat awam yang tidak memiliki pemahaman sejarah yang memadai. Kondisi ini membuat kami bertanya tanya, apakah ini adalah salah satu manuver politik yang dilakukan oleh angkatan darat. Pementasan ini juga kami tujukan untuk mempertanyakan kembali kemana arah gerakan Mahasiswa hari ini.

Teater bagi TERAS merupakan proses kerja kreatif, kerja intelektual, kerja gerakan dan kampanye sastra. Kami ingin bertanya kepada komunitas kesenian apakah Teater itu harus terlepas dari ideologi? Dan apakah teater hanya sekedar berteaeter? sebab ketika bicara sejarah sastra berkait lindan dengan sejarah sosial dan sejarah pemikiran. Dalam naskah ini ada kekuatan yang paling dominan, diantaranya. Kampus atau Mahasiswa, Angkatan Darat, dan Agama. Coba kita tarik pada naskah MdBK siapa Mastodon sebenarnya di republik ini, ketika bicara kontek sekarang. Sejarah kebangsaan kita itu dibangun oleh beberapa kelompok ediologis, Jadi tidak bisa dibantah apabila ada pertarungan arus ideologi besar untuk melakukan perebutan untuk memasukkan paham, gagasanya di republik ini.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mastodon dan Burung Kondor Karya: WS Rendra

Takjil Jalan Kalimantan Jember

Aku Si Binatang Jalang Tapi Bukan Chairil