Hijab Modis Kuning Tua




Selepas nonton pertandingan Champion yang sangat tidak menarik antara Madrid Vs Juve si Nyonya tua dengan hasil yang kurang memuaskan bagi saya dan mungkin bagi fans beratnya Juve sehingga saya ingin mengumpat karena tak sesuai dengan prediksi. Saya berpendapat bahwa si Nyonya tua akan lolos ke babak selanjutnya, Pupuslah harapanku. Begitulah bola kalau gak gitu ya gak seru. Barca sudah tersingkir masak Madrid juga tersingkir. Jadi tak seru untuk para penikmat sekaligus pejudi perbolaan.

Agus Sholeh; Ditulis setelah datang ngopi karena tak ada kerjaan. Hehehe

Menurut analisis kawan saya pertandingan di Champion menggunakan analisa Geopolitik menjelang piala dunia
yang berhak menang di Champion pasti blok sekutu antara Italia dan Inggris. Katanya...Tapi yang perlu dicatat dalam pertandingan sepakbola bahwa, menit-menit akhir sangatlah bahaya dan akan menjadi goal menyakitkan. Begitupun cinta semua hal bisa terjadi di menit akhir. semisal, sakit, PHP, sedih, menangis, kartu merah "putus pas lagi sayang-sayangnya" dan hal tak rasionalpun dilakukan. Sungguh Sangat disayangkan bung.

Sehabis nonton bola jam 05.00 WIB saya istirahat panjang dan kebangun pada jam 15.53 WIB ketika dapat Chat WA dari salah satu kader saya ngajak ngopi terkait sejarah republik pada tahun 1960-an. Terjadi polemik apa sih mas dalam kesejarahan bangsa kita pada tahun sekian sehingga melahirlah organisasi besar kepemudaan dari kelompok pemuda Nahdlatul Ulama yang bernama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia. Yang sebentar lagi PMII akan di peringati Harlahnya ke-58 di Kota Perjuangan Bandung, Jawa Barat. Aku bilang bahwa ada kekuatan gelombang besar disitu antara kekuatan Militer blok pemerintah dengan basis masyarakat dan Kekuatan blok Komunisme serta kelompok basis massa Soekarno. Lantas bagaimana dengan islamisme?

Belum beranjak ke pembahasan Islamisme pra 1960 dan Pasca 1960 eh ternyata perempuan hijab modis warna kuning tua dengan dres putih berjaket abu-abu persis dengan jaket yang saya pakek benar-benar cantik ciptaan alam. Hahaha. Aku bergumam sungguh ini surga yang aku rindukan telah hadir ditengah-tengah dialektika berat macam sejarah itu. Ia hadir dengan wajah yang humble-nya. Ia memakai Honda Beat warna hitam dan Abu-abu lengkap dengan lisptik tipis kemerah-merahan. Yawlaaa Aku serasa hanyut di sungai seperti air menuju luas samudra. Ingin sekali aku membuat defini tentang kecantikanmu mbak.

Mbak inisial (S) ini hanya mampir sebentar di tengah-tengah ngopi kita. Ia tak ikut nimbrung di warung pojok bangka, mungkin tak cocok dengan tempatnya. Ia hanya di atas sepedanya dan hanya memanggil temenku dengan pembicaraan yang sepertinya cukup penting. Aku hanya termangu-mangu melihat mbak hijab modis itu memain-mainkan kontak sepedanya sambil senyum-senyum di sela-sela pembicaranya. Mampus detak jantungku semakin tak teratur apa karena saya lapar atau senyumnya yang mematikan ya...

Kalau dalam suatu pemetasan teater menarik dan tidak menariknya sebuah pertunjukan itu bisa dilihat dari aktor pertama kali muncul. Jadi kesimpulannya aku sudah terhipnotis saat pandangan pertama. Waduh sampai lupa kopi hitamnya belum kuseduh. Seduh dulu kopinya dan aku bakar rokok surya profesional Pro Merahnya. Biar definisi tentang mbaknya ini semakin kaya. Diskusi tentang pertarungan politik dari beberapa kelompok ideologis di republik ini ternyata ada yang lebih politis dari semua itu. Yaitu senyummu Mbak. Kamu cantik senyummu manis aku menyukainya. Hahaha

*Jember, Kamis 12 April 2018.*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mastodon dan Burung Kondor Karya: WS Rendra

Takjil Jalan Kalimantan Jember

Aku Si Binatang Jalang Tapi Bukan Chairil