Ngelencer ke pulau Gili Ketapang


oleh: Agus Sholeh


Pulau gili merupakan daerah pulau yang berada di Kab. Probolinggo. Pulau Gili mempunyai pantai yang hari ini menjadi perbincangan di media sosial. Membuat kita penasaran untuk kesana dan selfy bareng teman-teman.

Setiap hari libur lebaran saya bersama teman-teman tak pernah absen ke tempat berwisata dan wisata kuliner. Berbagi cerita dan berbagi kebahagiaan.

Sungguh eksotik panorama pantai Gili ketapang Probolinggo ini, indah dan menyenangkan kecantikan pantainya, pantas saja muda-mudi memilih wisata ini menjadi pilihan untuk berlibur di lebaran kali ini.

Setelah dibanting beberapa kali oleh ombak pantai gili, muka saya hancur berantakan. Ketika mau balik ke pelabuhan Probolinggo cuaca tidak mendukung angin utara berhembus begitu kencang. Saya panik dari perjalanan pulang ke pelabuhan, sekitar satu jam saya senam jantung bersama penumpang lain.

Awal saya mau balik memakai kapal yang cukup bagus, tapi ketika mau berangkat ternyata, baling-baling patah sehingga pindah ke kapal lain. Lah... Mulai dititik ini saya mulai tidak enak badan dan perasaanku ngelantur kemana-mana.

Ketika para penumpang kapal di pindah ke kapal lain, saya juga ikut pindah dan bergantian dengan yang lain, ada kejadian lagi pada saat perpindahan penumpang. Ada salah satu penumpang yang hpnya jatuh. Persaanku tambah jeblok gak ketulungan.

Saya duduk bersama anak-anak kecil yang masih bayi digendong ibunya, ada yang berumur 6 tahunan dan ada yang berumur belasan tahun. Saya sengaja pilih kapal yang ada anak-anaknya. Karena bagiku mereka belum berdosa dan sebagai juru selamat.

Perjalan satu jam bagiku sangat lama sekali, sebab cuaca yang tidak mendukung, banyak penumpang yang menangis, membaca sholawat, takbir sampai tahlil. Jangan tanyak saya semua doa aku baca kecuali do'a sholat yang tidak aku baca.

Aku teringat pada kutipan dari masyarakat nelayan waktu riset bahwa,  "bekerja di atas kapal seperti bekerja di atas kuburan" dan ditmbahi sama teman saya nenek moyang kita bukan pembalap tapi pelaut.

Saya hanya mengangguk saja, sebanarnya tensi kepanikanku mulai tambah.

Diwaktu kita berangkat ke pulau gili, kapalnya aman-aman saja dan angin tak begitu kencang. Cuma dua kali aku merasa kaget oleh sentuhan ombak-ombak kecil.

Sialnya aku ketika mendapat pertanyaan dari pancer kapal, "kenapa mukanya pucet mas, belum punya istri ya? " aku jawab belum "cepat nikah mas biar tidak takut lagi sama ombak dan angin. Abuhhh... Mampus kenak tampar lagi, ternyata aku tidak bisa menghindar dari pertanyaan itu.

Gugupku sudah mulai habis ketika sudah hampir nyampek ke bibir pantai pelabuhan Probolinggo. Yang ada di benakku yaitu bakar ikan pemberian dari gadis pantai. Terimakasih dik ikanya. Cukup sebagai penawar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mastodon dan Burung Kondor Karya: WS Rendra

Takjil Jalan Kalimantan Jember

Aku Si Binatang Jalang Tapi Bukan Chairil