Dusunku Menyambut Idul Fitri. oleh: Agus Sholeh Senandung takbir telah berkumandang di surau kecil dusun, telah menggetarkan jagat raya, takbir sahut-sahutan dengan alunan nada beduk berima terukur. Tiba-tiba deraian airmata kebagian menetes di bumi saya dilahirkan. Tangisan sedih campur bahagia, sedih karena meninggalkan bulan suci dan bahagia menyambut hari kemenangan. Aku melihat anak-anak tengah baya, berkopyah miring berlari-lari di depan surau membacakan takbir dengan suara yang khas sambil mainan kembang api. Ledakan kebahagiaan, kami sambut hari raya yang fitri ini dengan hati yang berbunga-bunga. Kebesaran-Mu sudah datang dipenghujung bulan Suci-Mu. Kue-kue lebaran sudah ditata rapi sama emmak di meja tamu, nenek sudah membuat ketupat dan opor ayam, bapak besok pagi pasca sholat Id pasti memandikan sapi dengan atal dan kembang tuju rupa, dan tetangga besok pagi akan pergi nyekar ke para pendahulu di keburan dusun. Desa mempunyai cara sendiri untuk menyambut hari r...